Thursday, May 28, 2009

Thanks to dr. Andhika Rachman, S.PD

Sudah lama banget mo posting ucapan terima kasih ke dr. Andhika Rachman.
Dokter ini adalah dokter pertama yang menangani tante di rumah sakit pemerintah di bilangan Jakarta Pusat. Dokternya sangat sangat kooperatif dengan pasien maupun dengan keluarga pasien. Dia menjelaskan mengenai penyakit tante dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang yang awam dengan bahasa kedokteran. Walaupun tergolong dokter muda, tapi caranya berkomunikasi membuat pasien dan keluarga merasa tenang. Penyakit tante bagi keluarga kami merupakan penyakit terberat yang dialami oleh anggota keluarga, tapi dokter Andhika meyakinkan bahwa penyakit ini bisa ditangani. Oleh karena itulah, qt juga merasa yakin dan memiliki harapan yang sama bahwa tante bisa sembuh. Terima kasih banyak dokter atas penanganan dan usaha yang maksimal ke tante, walaupun Allah jugalah yang memutuskan segalanya. Terima kasih juga ke pada para suster di lt.6 dan 7 yang sudah cukup sabar (especially for suster emma). Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT dan terus menolong orang2 yang
membutuhkan.Amiiiinnn

Tips: cari dokter yang membuat qt nyaman berkomunikasi dengannya dan jika ada kasus penyakit berat cari referensi dokter yang ok serta rumah sakit yang tepat (rumah sakit khusus).

Tuesday, May 19, 2009

KeTETAPan itu milik Allah SWT

Ketetapan itu datang pada tante, yang telah berjuang melawan penyakitnya (leukemia mielositik akut) selama hampir 3 bulan. Tepat pada tanggal 16 Mei 2009 pukul 06.10 pagi, tante menghembuskan napas terakhirnya dan kembali ke sang pemilik tiap2 jiwa manusia, Allah SWT. Usaha dan doa telah kami lakukan, tetapi ternyata Allah lebih sayang padanya. Allah telah tetapkan hal ini sebagai suatu hal yang terbaik menurut Allah bagi keluarga kami.

Rabu 13 Mei 2009, untuk terakhir kalinya q melihat dan menjaganya di rumah sakit. Kondisinya jauh melemah dibandingkan saat tante masuk kembali ke rumah sakit. Wajah dan matanya kuning, badannya agak 'membesar', ini merupakan ciri-ciri orang yang kekurangan protein.
Saat itu dia lebih banyak tidur dan tidak banyak bicara, pun klo bicara kalau ingin BAK atau BAB. Q agak pesimis dengan kondisinya saat itu karena sedikit sekali makanan dan minuman yang masuk ke tubuhnya. Selepas sholat Isya, q minta yang terbaik menurut Allah atas keadaan tante dan untuk kedua kalinya selama tante sakit q nangis. Q ikhlas dan ridho dengan segala ketentuan Allah karena q sayang sama tante. She is my second mother for me, tidak tergantikan.
Sekitar pukul 8 malam, dia mau BAB dan karena tidak bisa turun maka pakai pispot. Q minta maaf pada tante karena q tidak terampil merawat dia. Tante juga minta maaf karena sudah ngerepotin q. Lewat dari jam 9, tante batuk-batuk. Batuk ini disebankan adanya peradangan pada batang tenggorok akibat bakteri atau virus. Q merasa batuknya cukup menguras energinya karena q melihat ada urat-urat yang menonjol di pelipis, air mata yang mengalir, dan muka yang memerah. Ya, Allah q bisa apa . . . saat itu q cuma bisa menggosokkan minyak angin ke dadanya sambil membaca doa2 pendek. Ya Allah, rasanya harapan ini semakin menipis, dia makin lemah. Malam pukul 10, q pamit pulang karena anaknya yang bertugas jaga malam sudah datang. Q bilang, q pulang ya nanti jangan lupa minum susu dan dia cuma bilang makasi ya. Rasanya berat banget tuk pulang dengan melihat kondisinya seperti itu dan ternyata itu adalah ucapannya yang terakhir untuk q. Perkiraan q tidak salah, jam 12 anaknya telepon ke rumah kalo tante sesak napas sehingga harus pakai bantuan oksigen. Hari Kamis dan Jumat, tante sudah memakai bantuan alat kateter dan selang makanan.

Hari jumat, mama jaga sampai malam dan tante sudah minta pulang ke mama. Sepanjang hari itu tante selalu berdzikir, membaca apa aja yang ia hapal. Tidak sedikitpun keluhan keluar dari mulutnya semenjak awal sakit sampai menjelang sakratul maut. Melihat kondisi tante yang menurun, mama minta yang terbaik pada Allah. Dan klo bisa ketetapan itu sebelum operasi terjadi, yang rencananya dijadwalkan hari Senin. Ini untuk menghindari penyesalan yang lebih dalam bagi keluarga jika terjadi sesuatu.


Allah selalu memberikan yang terbaik untuk umatnya. Hari Sabtu pukul 6 pagi, saat q sedang rapi2 mo pergi ke walimahan Yuli, berita itu sampai. Tante kritis . . .
Harapan q masih cukup besar saat itu karena kondisi kritis ada kemungkinan dapat kembali normal. Harapan tinggal harapan, Allah lebih berhak menetapkan, pukul 6.10 pagi kabar kedua datang dan tante telah meninggal dunia, meninggalkan kami keluarganya.
Semuanya serba cepat, kecepatannya melebihi kemampuan otak q untuk menerima kondisi itu secara logika. Innalillahi wa Innaillaihi Roji'un . . .

Sekitar pukul 8.15 pagi, jenazah tante q sampai di rumah. Ya, Allah tante q tenang banget, dia bagaikan tidur dan ikhlas menerima ketetapan Allah. Sakratul maut sepertinya dapat tante lewati dengan mudah. Hal ini tergambar dari wajahnya yang tenang dan sepertinya tidak ada ganjalan yang memberatkannya untuk meninggalkan dunia ini.
Tante maafkan q atas semua yang pernah q lakukan ke tante, q ikhlas dan q maafkan semuanya. Semoga qt bisa berkumpul kembali di padang mahsyar sebagai umatnya Rasullulah SAW yang akan mendapatkan syafaatnya dan masuk surganya Allah, amiiiiiiiiiinnnnnnn robbulallamin.

Ya Allah, ampunilah segala dosa2nya
Ya Allah, terimalah segala amal kebaikannya
Ya Allah, ringankanlah siksa kuburnya
Ya Allah, lapangkanlah ia dalam kuburnya
Ya Allah, jadikanlah keikhlasan dan kesabarannya ketika menjalani hari2 sakitnya sebagai penggugur dosa-dosanya
.
.
.
.
.
.
.

I will miss you
and always always always love you . . . tante nana


Monday, May 18, 2009

AbOut Leukemia

Lebih Jauh Tentang Leukimia

Istilah leukemia sudah sering kita dengar di masyarakat. Walaupun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa pengetahuan masyarakat mengenai leukemia masih terbatas karena dasar ilmu yang memang sulit dipahami oleh awam. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan leukemia? Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Pada leukemia, sel darah putih membelah diri tidak terkendali dan sel darah muda yang normalnya hanya hidup di sumsum tulang dapat keluar dan bertahan hidup.

Secara garis besar, leukemia dibedakan menjadi leukemia akut dan kronik. Perjalanan penyakit pada leukemia kronik lebih lama dan cenderung tidak bergejala dibandingkan leukemia akut. Meskipun demikian, kemungkinan sembuh leukemia akut lebih besar dibandingkan leukemia kronik yang mudah kambuh. Penggolongan selanjutnya berdasarkan jenis sel kanker, apakah limfoblastik atau mielositik. Dari penggolongan ini, didapatkan empat tipe leukemia, yaitu:

  1. Leukemia Limfositik Akut (LLA). Merupakan tipe leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak.
  2. Leukemia Mielositik Akut (LMA). Tipe leukemia ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
  3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK). Sering diderita oleh orang dewasa berumur lebih dari 55 tahun dan hampir tidak ada pada anak-anak.
  4. Leukemia Mielositik Kronis (LMK). Sering terjadi pada orang dewasa.

Kenali Gejalanya Lebih Cepat

Pada dasarnya gejala dan tanda leukemia muncul sebagai akibat dari bertambah banyaknya sel leukemia itu sendiri serta racun yang dikeluarkan oleh sel kanker. Racun yang dimaksud adalah sitokin seperti interleukin atau tumor necrosing factor (TNF). Sitokin berperan dalam memberikan gejala demam, berat badan turun, dan tidak napsu makan. Gejala lain yang dapat terjadi antara lain nyeri tulang, sakit kepala serta pembengkakan kelenjar getah bening yang biasa terlihat di ketiak atau leher. Tanda dan gejala tersebut lebih jelas terlihat pada pasien leukemia akut dibandingkan pada pasien leukemia kronik. Secara umum, terdapat beberapa gejala yang perlu dicermati oleh orangtua agar anak yang mengalami gejala leukemia dapat segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Lemah, pucat, mudah lelah, serta denyut jantung yang meningkat.
  2. Sering mengalami demam dan sakit infeksi. Hal ini dikarenakan sel darah putih yang baik yang berguna sebagai pertahanan tubuh berkurang.
  3. Tampak bintik-bintik merah, mimisan, biru-biru di beberapa bagian tubuh serta gusi yang sering berdarah.
  4. Terkadang merasakan nyeri pada tulang.
  5. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau leher, pembesaran hati dan juga limpa.

Gejala-gejala ini tidak selalu sama pada setiap individu dan juga tidak selalu timbul secara bersamaan.

Pengobatan Secara Umum

Pengobatan leukemia berbeda-beda tergantung jenis dan stadiumnya. Pengobatan leukemia kronik tidak seagresif leukemia akut. Untuk pengobatan leukemia kronik, obat yang diberikan lebih sederhana dan dapat diberikan secara diminum. Tujuannya hanya untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker. Leukemia kronis dalam perjalanan penyakitnya dapat kambuh dan menjadi leukemia akut. Pada fase kambuh tersebut, pengobatan dilakukan sesua dengan terapi leukemia akut.

Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari beberapa siklus. Tahapannya adalah induksi (Awal), konsolidasi dan pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel kanker secara progresif. Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai sembuh sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi sumsum tulang.

Transplantasi SumSum Tulang

Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang: sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.

Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Sedangkan bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik. Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik.

Kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan dalam pengobatan Leukemia? Alasan utama dilakukannya adalah agar pasien tersebut dapat diberikan pengobatan dengan kemoterapi dosis tinggi dan atau terapi radiasi. untuk mengerti kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan, perlu mengerti pula bagaimana kemoterapi dan terapi radiasi bekerja. Kemoterapi dan terapi radiasi secara umum mempengaruhi sel yang membelah diri secara cepat. Mereka digunakan karena sel kanker membelah diri lebih cepat dibandingkan sel yang sehat. Namun, karena sel sumsum tulang juga membelah diri cukup sering, pengobatan dengan dosis tinggi dapat merusak sel-sel sumsum tulang tersebut. Tanpa sumsum tulang yang sehat, pasien tidak dapat memproduksi sel-sel darah yang diperlukan. Sumsum tulang sehat yang ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi sel-sel darah yang pasien perlukan.

Efek samping transplantasi sumsum tulang tetap ada, yaitu kemungkinan infeksi dan juga kemungkinan perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pemberian antibiotik ataupun transfusi darah untuk mencegah anemia. Apabila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar 70-80%, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. Kalau tidak dilakukan transplantasi sumsum tulang, angka kesembuhan hanya 40-50%.

Sumber: www.klikdokter.org


Monday, May 4, 2009

NPWP

Hari senin setelah pulang dari rumah sakit, q langsung menuju kantor pajak yang letaknya tidak jauh dari rumah. Tau' tidak buatnya itu mudah banget, cuma pakai 1 lembar fotokopi KTP, isi formulir, dan tunggu 15 menit. Kartu NPWP baru atas nama Rizky Amalia jadilah sudah. Heem . . . tidak selamanya urusan yang berhubungan dengan birokrasi pemerintah itu menyulitkan (walaupun mungkin baru ini aja yang prosedurnya dah oke ;)). Sudah lebih dari 1 tahun, NPWP yang dibuat secara kolektif di kantor tidak jadi2, Cuapeek dee . . .

O o o my teeth . . .

Finally, q pergi ke dokter gigi hari Sabtu jam 07.30. Pas sampai rumah sakit q langsung daftar dan mendapat urutan ke-11. Sudah diprediksi sebelumnya klo si dokter akan datang pukul 9 pagi dan benar tebakannya. Dari beberapa gigi yang bermasalah, gigi ke-4 sebelah kanan atas adalah pemenangnya, tapi karena syarafnya bermasalah si dokter tidak bisa berbuat banyak. Dokter hanya membersihkan, mengebor, trus di masukkan obat penghilang nyeri. Sudah deh selesai hanya dalam waktu 10 menit. Eeiit, tunggu dulu belum selesai sampai situ ternyata hari Senin q harus balik lagi. Hu hu hu . . .malaysia banget.
Hari Senin q kembali ke rumah sakit. Kali ini antrian ke dokter gigi tidak terlalu banyak. Q dapat antrian no. 8. Q sebenarnya agak khawatir karena gigi yang kemarin diobatin itu agak bengkak gusinya. Ya, semuanya salah q karena hari sabtu dan minggu q agak banyak minum esnya. Akhirnya, gigi itu lagi-lagi cuma ditambal dengan obat penghilang sakit dan sabtu q harus balik lagi ke dokter. O o o . . . my teeth . . . my teeth . . .